JAKARTA, 1 Oktober 2025 – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya mengungkap harga keekonomian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite yang sesungguhnya. Menurutnya, harga Rp10.000 per liter yang berlaku saat ini tidak mencerminkan biaya riil di pasaran.
Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (30/9/2025), Purbaya menjelaskan bahwa pemerintah menanggung selisih harga agar masyarakat tetap bisa membeli BBM dengan harga lebih murah.
“Selama ini pemerintah menutup selisih harga keekonomian dengan harga jual yang dibayar masyarakat melalui subsidi energi maupun non-energi,” ujar Purbaya.
Ia mencontohkan, tanpa subsidi, harga Pertalite seharusnya mencapai Rp11.700 per liter. Artinya, pemerintah menanggung beban Rp1.700 per liter demi menjaga harga tetap di Rp10.000 per liter.
Sementara itu, per 1 Oktober 2025, PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan harga terbaru untuk BBM non-subsidi. Pertamax (RON 92) masih bertahan di angka Rp12.200 per liter, sedangkan Pertamax Turbo dibanderol Rp13.100 per liter.
Adapun BBM jenis Pertamina Dex mengalami kenaikan menjadi Rp14.000 per liter dari sebelumnya Rp13.850 per liter. Dexlite juga ikut naik Rp100 per liter, dari Rp13.600 menjadi Rp13.700 per liter.