Site icon Via

Prof Jarjani Usman: Dari Desa di Aceh Utara ke Gelar Akademik Empat Benua

ACEH, 4 Oktober 2025 – Terlahir dari keluarga sederhana di pedalaman Blang Cut, Aceh Utara, tak membuat Prof. Jarjani Usman menyerah pada keadaan. Anak sulung dari enam bersaudara ini tumbuh dalam keterbatasan, harus berjalan kaki ke sekolah dan membantu orang tua di sawah. Namun, berkat tekad, kerja keras, serta doa orang tua, ia berhasil menorehkan prestasi luar biasa: mengantongi ijazah sarjana dari empat benua.

Jarjani memulai pendidikannya di SD Negeri Paya Itek, lalu melanjutkan ke SMP Negeri Meurah Mulia dan SPG Lhokseumawe. Perjalanan akademiknya menembus batas, berawal dari kuliah S1 di UIN Ar-Raniry Banda Aceh (1991–1997), kemudian Sastra di Universitas Indonesia (1997–1999) melalui beasiswa Kanada.

Langkahnya berlanjut ke Eropa lewat beasiswa Stuned di University of Twente, Belanda (2001–2002). Ia lalu menimba ilmu di Texas A&M University, Amerika Serikat (2006–2007) dengan beasiswa Fulbright, dan akhirnya meraih gelar PhD di Deakin University, Melbourne, Australia (2011–2016) dengan dukungan beasiswa Pemerintah Aceh.

Kini di usia 53 tahun, Prof. Jarjani Usman resmi menyandang guru besar bidang Bahasa Inggris di UIN Ar-Raniry. Meski penuh prestasi, ia tetap hidup sederhana dan dekat dengan masyarakat. Prinsipnya jelas: “Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, belajarlah lebih dari biasanya.”

Selain akademisi, ia juga aktif menulis opini, artikel, hingga rubrik tafakur di media lokal dan nasional. Ia pernah menjuarai berbagai lomba menulis, termasuk sayembara Gema Aneuk Muda Nanggroe Aceh (GAMNA). Baginya, menulis adalah sarana memberi manfaat lebih luas.

Tidak hanya fokus pada dirinya, Jarjani juga berhasil menyekolahkan lima adiknya dan memberangkatkan kedua orang tuanya menunaikan ibadah haji. Kesuksesannya ia artikan bukan semata gelar akademik, tetapi sejauh mana bisa membawa kebaikan untuk keluarga dan orang banyak.

“Orang yang tidak bisa mencapai tangga seribu itu karena tidak pernah memulai di langkah pertama,” ujarnya mantap.

Kisah hidup Prof. Jarjani Usman adalah bukti nyata bahwa tekad, doa, dan kerja keras dapat menembus batas, dari desa kecil di Aceh hingga dunia internasional.

Exit mobile version