JAKARTA, 3 September 2025 – Polisi masih memburu dalang di balik aksi penjarahan rumah milik presenter sekaligus anggota DPR, Uya Kuya, yang terjadi pada Sabtu (30/8/2025) malam. Dari hasil penyelidikan, sejumlah warga sekitar terbukti ikut terlibat dalam perusakan dan penjarahan tersebut.

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, mengatakan belasan orang sudah diamankan. Namun, polisi menduga masih ada pihak yang berperan sebagai provokator utama.
“Sudah ada belasan orang diamankan. Ada dua kasus yang kami tangani, yakni penyerangan terhadap petugas dan penjarahan. Sebagian besar pelaku adalah warga sekitar. Motif mereka mencari keuntungan dari hasil jarahan,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).

Rumah Mewah Jadi Sasaran Amuk Massa

Aksi massa di kediaman Uya Kuya berujung rusuh. Pagar rumah dirusak, kaca dihancurkan, barang-barang berharga dibawa kabur, bahkan beberapa kucing peliharaan Uya juga hilang. Polisi menilai, meski banyak pelaku berasal dari lingkungan sekitar, ada pihak lain yang sengaja memprovokasi hingga massa bertindak brutal.

Ketua RW 7 setempat, Encang, mengungkapkan bahwa rumah yang dijarah tersebut sebenarnya sudah lama tidak dihuni Uya Kuya. Saat ini, rumah itu ditempati oleh mertua sang presenter.
“Dulu waktu awal jadi artis memang Uya tinggal di sini, tapi sekarang sudah menetap di apartemen bersama istrinya, Astrid. Rumah ini ditempati mertuanya,” jelas Encang.

Encang juga sempat turun tangan membubarkan massa yang masih berdatangan hingga Minggu (31/8/2025) dini hari. Ia meminta warga untuk segera menjauh agar situasi tidak semakin parah.

Latar Belakang Aksi

Penjarahan terhadap rumah Uya Kuya tidak terlepas dari gelombang protes publik yang memuncak sejak 25 Agustus 2025, terkait isu kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI. Situasi semakin memanas setelah insiden tewasnya Affan Kurniawan (21), driver ojek online yang dilindas kendaraan taktis Brimob saat aksi di Jakarta.

Selain rumah Uya Kuya, kediaman politisi lain seperti Ahmad Sahroni, Eko Patrio, hingga rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menjadi sasaran penjarahan massa.