Jakarta, 12 September 2025 – Isu reshuffle jilid II Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto kembali mencuat. Setelah melakukan perombakan besar pada Senin (8/9/2025), kabar beredar bahwa Prabowo akan melantik sejumlah menteri dan wakil menteri baru pada hari ini, Jumat (12/9), di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Sebelumnya, pada reshuffle pertama, Prabowo mencopot lima menteri dan menunjuk tiga pengganti, sekaligus membentuk kementerian baru yakni Kementerian Haji dan Umrah.
Beberapa posisi yang sudah berganti antara lain:
- Menkeu: Sri Mulyani digantikan Purbaya Yudhi Sadewa
- Menko Polhukam: Budi Gunawan diberhentikan (posisi masih kosong, diisi Sjafrie Samsoeddin sebagai ad interim)
- Menteri P2MI: Abdul Kadir Karding digantikan Mukhtarudin
- Menteri Koperasi: Budi Arie Setiadi diganti Ferry Juliantono
- Menpora: Dito Ariotedjo diberhentikan (pengganti belum dilantik)
- Menteri baru: Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) memimpin Kementerian Haji dan Umrah.
Hingga kini, masih ada dua kursi kosong yakni Menko Polhukam dan Menpora. Presiden Prabowo sendiri meminta publik bersabar. “Ya nanti tunggu waktu, biar kalian ada semangat,” ujarnya sembari tersenyum ketika ditanya wartawan.
Nama-Nama yang Disebut
Meski belum diumumkan resmi, sejumlah nama disebut-sebut akan masuk kabinet. Di antaranya mantan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany serta tokoh senior hukum Mahfud MD yang santer dikabarkan akan kembali duduk sebagai Menko Polhukam.
Namun, Mahfud menepis isu tersebut. “Enggak ada tawaran atau komunikasi apa pun. Jadi ya lihat saja yang sekarang terjadi,” tegasnya.
Respons Publik
Di media sosial, mayoritas netizen menilai reshuffle ini lebih kental nuansa politik ketimbang upaya perbaikan kinerja. Sebanyak 64,4% percakapan warganet bernada negatif, menyoroti keputusan Prabowo yang dianggap belum menyentuh kementerian bermasalah lain seperti HAM dan kepolisian.
Meski begitu, ada apresiasi terhadap pencopotan menteri yang terlibat isu sensitif, seperti Budi Arie yang dikaitkan dengan kasus judi online.
Posisi Menkeu juga menyita perhatian publik dengan 23,7 ribu perbincangan. Sri Mulyani mendapat penghormatan, meski kebijakan pajaknya kerap dikritik. Sementara Purbaya Yudhi Sadewa yang menggantikannya dinilai kompeten, tapi sudah menuai kontroversi dari pernyataan awalnya.
Kursi Menpora pun tak kalah ramai dibicarakan. Netizen mendesak agar kasus dugaan korupsi BTS yang menyeret nama Dito Ariotedjo tetap dilanjutkan.
Sementara pembentukan Kementerian Haji dan Umrah memicu pro-kontra. Ada yang menilai ini langkah strategis, tapi tak sedikit yang menganggapnya sekadar bagi-bagi kursi politik.
Kini publik menantikan, apakah benar reshuffle jilid II akan diumumkan hari ini atau masih sekadar isu politik.