PALANGKA RAYA, 19 September 2025 – Upaya pencegahan stunting di Kalimantan Tengah terus digencarkan. Salah satunya datang dari tim dosen Universitas Palangka Raya (UPR) yang melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi jajanan berbahan pangan lokal.

Program yang diketuai Efriyana Oksal ini bekerja sama dengan Posyandu Habaring Hurung. Tujuannya tak hanya fokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga pemberdayaan ekonomi keluarga. Para kader Posyandu diberikan pelatihan membuat jajanan sehat berbasis bahan lokal, termasuk terong asam yang mudah ditemui di Kalteng.

“Terong asam kaya antioksidan dan bisa diolah menjadi makanan bergizi yang bermanfaat untuk mendukung pencegahan stunting pada anak,” jelas Efriyana, Jumat (19/9/2025).

Melalui pelatihan ini, diharapkan kader Posyandu dapat menjadi pelopor dalam penyediaan pangan bergizi sekaligus membuka peluang usaha di lingkungan sekitar. Program ini juga didanai UPR lewat skema Pengabdian Program Dosen Pendamping Wirausaha Masyarakat (PDPWM) 2025, yang melibatkan sejumlah dosen FMIPA UPR serta mahasiswa.

Ketua Posyandu Habaring Hurung, Rusali, menyambut positif kegiatan tersebut. “Kami berterima kasih kepada tim UPR. Pelatihan ini menambah pengetahuan ibu-ibu untuk mengolah jajanan bergizi dan bisa menjadi peluang usaha baru bagi keluarga,” ucapnya.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sendiri menargetkan angka stunting turun menjadi 20,6 persen pada 2025. Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kalteng sudah menurun dari 23,5 persen pada 2023 menjadi 22,1 persen di 2024.