Site icon Via

Dinsos Tanggapi Kasus Dedek, Korban Pencurian Ban Motor di Aceh Singkil

ACEH SINGKIL, 7 Oktober 2025 – Kisah pilu menimpa Dedek (34), seorang buruh bongkar muat di Pelabuhan Feri Pulo Sarok, Singkil. Pria yang dikenal pekerja keras itu kehilangan ban belakang sepeda motornya setelah dicuri maling pada Minggu (5/10/2025) dini hari. Peristiwa tersebut membuatnya kesulitan untuk bekerja.

Dari kesehariannya, Dedek dikenal hidup sederhana. Ia tinggal bersama istri, dua anak, dan ibu mertuanya di rumah kayu di Lorong 2 Desa Gosong Telaga Barat, Kecamatan Singkil Utara. Pendapatannya tidak menentu, tergantung dari penumpang yang meminta jasanya untuk mengangkat barang di pelabuhan. “Kalau ada yang mau dibawakan koper, baru kami bantu,” ujarnya lirih.

Kini, Dedek harus mencari tumpangan setiap kali berangkat kerja karena belum mampu membeli ban pengganti. “Belum ada uang, makanya belum terbeli,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Sosial Aceh Singkil, Suyatno, mengatakan pihaknya sudah mengetahui kasus yang menimpa Dedek. Namun, anggaran dinas hanya diperuntukkan bagi penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) atau warga terlantar.

“Memang secara ekonomi beliau kurang mampu, tapi kasus ini masuk kategori pencurian. Meski begitu, kami akan pelajari dulu situasinya,” ujar Suyatno.

Sementara Kepala Lorong 2 Desa Gosong Telaga Barat, Kasmudin, membenarkan bahwa Dedek memang berasal dari keluarga tidak mampu. “Ekonominya memang pas-pasan,” ucapnya.

Kehilangan ban motor membuat Dedek merasa seolah “kehilangan dua kakinya”. Motor itu adalah satu-satunya alat transportasi untuk bekerja dan mengantar anak-anaknya sekolah. “Ini kaki sudah patah dua-duanya,” katanya sedih.

Meski begitu, Dedek tetap bertekad untuk bekerja keras demi keluarganya. Ia menolak berpangku tangan dan lebih memilih mencari rezeki dengan tenaga sendiri, walau harus berjalan kaki menuju pelabuhan.

Exit mobile version