Jakarta, 19 Agustus 2025 – KEPALA Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Perkasa Roeslani memastikan penghapusan tantiem bagi dewan komisaris dan direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah berjalan. Dia mengatakan langkah ini juga bagian dari instruksi Presiden Prabowo Subianto agar pejabat di perusahaan pelat merah tidak mengakali perseroan agar bisa mendapat keuntungan.

Tantiem sudah kami laksanakan. Jadi komisaris tidak mendapatkan tantiem,” kata Rosan setelah rapat dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen, Selasa, 19 Agustus 2025.

Rosan yang juga Menteri Investasi itu menyebut Danantara juga sedang memangkas jumlah komisaris di sejumlah BUMN. Dia mengatakan perusahaan negara hanya bisa memiliki komisaris tidak lebih dari enam orang.

Tantiem adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang diberikan kepada anggota direksi, dewan komisaris, dan/atau karyawan sebagai bentuk penghargaan atas kinerja mereka. Pemberian tantiem biasanya didasarkan pada persentase tertentu dari laba bersih perusahaan dan diputuskan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).

Dalam pidato pendahuluan tentang RUU APBN Tahun 2026 dan Nota Keuangan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Agustus 2025, Prabowo menyampaikan alasan menghapus tantiem untuk direksi dan komisaris BUMN. Dia bilang ada perusahaan BUMN yang merugi karena pengelolaan tidak masuk akal.

Masalahnya, Prabowo menemukan ada komisaris perusahaan pelat merah yang hanya rapat sebulan sekali. Tapi mendapatkan tantiem mencapai Rp 40 miliar setahun.

Selain itu, Prabowo menyoroti banyak perusahaan pelat merah terlalu banyak komisaris. Prabowo pun meminta Danantara agar komisaris BUMN dikurangi. Maksimal komisaris jumlahnya 6. “Kalau bisa, cukup 4 atau 5, dan saya hilangkan tantiem,” kata dia.

Selain itu, Kepala Negara memerintahkan komisaris untuk bisa memberikan keuntungan perusahaan. Dia tidak mau ada keuntungan yang akal-akalan. Ketua Umum Partai Gerindra ini juga bilang bila ada komisaris dan direksi yang keberatan, untuk mengundurkan diri.