Banda Aceh, 20 September 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultan Iskandar Muda mencatat adanya 59 titik panas (hotspot) di Provinsi Aceh berdasarkan pantauan satelit Terra, Aqua, Suomi NPP, serta NOAA20/VIIRS. Temuan ini menandakan meningkatnya ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.

Prakirawan BMKG Sultan Iskandar Muda, Dedi, menyampaikan bahwa suhu udara di Aceh diperkirakan berada di kisaran 24–33°C, sementara wilayah dataran tinggi lebih sejuk, sekitar 16–28°C. Dari pemantauan terbaru, terdeteksi 56 titik panas aktif yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota.

“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan maupun lahan, baik untuk membuka kebun maupun aktivitas lain yang berisiko memicu karhutla,” kata Dedi, Sabtu (20/9/2025).

Selain itu, BMKG juga mengimbau warga untuk mewaspadai asap karhutla karena dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari.

“Segera laporkan jika melihat api atau asap yang berpotensi meluas kepada aparat desa, damkar, atau BPBD setempat. Bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan di wilayah rawan asap, gunakan masker,” tambahnya.

Dedi menegaskan pentingnya peran bersama dalam menjaga lingkungan agar bencana kebakaran hutan bisa dicegah demi keselamatan semua pihak.