PANGKALAN BUN, 7 Oktober 2025 — Dalam beberapa hari terakhir, antrean panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menjadi perhatian publik. Pengendara roda dua hingga roda empat harus rela menunggu lama untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM), baik jenis Pertalite maupun Pertamax.
Dari pantauan di lapangan, antrean terlihat mengular di empat SPBU dalam kota. Bahkan, SPBU di Jalan Iskandar kerap tutup karena stok BBM terbatas. Kondisi ini memunculkan berbagai spekulasi masyarakat, mulai dari dugaan adanya aktivitas pengetapan hingga berkurangnya pasokan BBM ke wilayah tersebut.
Di SPBU Jalan Diponegoro, antrean kendaraan roda empat disebut mencapai area makam Skip, sementara di SPBU Bundaran Tudung Saji dan SPBU Paku Negara, antrean kendaraan juga memanjang. “Kami bingung, Pertamax saja susah didapat. Biasanya hanya Pertalite yang langka karena subsidi,” keluh salah satu warga yang ikut mengantre, Selasa (7/10/2025).
Menanggapi hal itu, Asisten II Setda Kotawaringin Barat Hasan Basri memastikan Pemkab Kobar telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk mengatasi kelangkaan ini. “Koordinasi kami dengan Pertamina berjalan baik. Memang sempat terjadi kendala distribusi, namun kini pasokan BBM sudah tiba di Pertamina Kumai dan akan segera kembali normal,” ujarnya.
Sementara itu, Sales Branch Manager Kalimantan Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Joseph Farel, mengungkapkan bahwa gangguan distribusi disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk cuaca buruk di perairan yang menghambat pengiriman BBM dari Kotabaru, Banjarmasin.
“Pengiriman seharusnya tiba pada 4 Oktober, namun tertunda karena kondisi cuaca,” jelasnya.
Selain faktor cuaca, meningkatnya permintaan BBM selama perayaan HUT Kabupaten Kotawaringin Barat juga menjadi penyebab. Banyaknya kegiatan besar, termasuk konser Judika di Kobar Expo, meningkatkan konsumsi BBM hingga 200 kiloliter (KL) per hari dari biasanya hanya 150 KL.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pertamina telah melakukan beberapa langkah cepat, seperti mengalihkan suplai ke Integrated Terminal Sampit sejak 1 Oktober 2025, serta menambah jam operasional di Fuel Terminal Pangkalan Bun.
“Pasokan sudah kembali masuk. Kapal pengangkut 1.500 KL Pertamax tiba pada 7 Oktober siang, dan kapal kedua membawa 2.000 KL Pertalite dijadwalkan datang besok, 8 Oktober,” tambah Farel.
Ia menegaskan masyarakat tidak perlu panik karena penyaluran BBM ke SPBU akan segera normal dalam waktu dekat.