Jakarta, 19 September 2025 – Polemik program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat setelah anggota Komisi IX DPR, Nurhadi, menyebut ada sekitar 5.000 titik dapur MBG yang dianggap fiktif.
Dalam rapat dengan Badan Gizi Nasional (BGN) pada Senin (15/9/2025), Nurhadi menyinggung temuan adanya ribuan dapur MBG yang tidak beroperasi. Ia menilai persoalan ini serius karena menyangkut hak anak-anak untuk mendapatkan asupan gizi yang layak dari program dengan anggaran triliunan rupiah.
Menurutnya, lemahnya mekanisme verifikasi dan pengawasan membuka celah praktik percaloan hingga dominasi investor besar. Ia juga menyoroti adanya dugaan “konglomerasi yayasan” dalam pengelolaan dapur MBG.
Namun, tudingan itu langsung dibantah oleh Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang. Ia menegaskan bahwa tidak ada dapur fiktif, melainkan hanya titik pendaftaran yang belum dibangun.
“Enggak ada fiktif. Itu baru daftar titik saja, belum ada pembangunan. DPR menyebut fiktif, padahal sebenarnya belum berjalan,” jelas Nanik, Jumat (19/9/2025).
Ia menerangkan, sistem pendaftaran dapur MBG memang dilakukan secara online untuk mencegah praktik kolusi. Masyarakat bebas mendaftarkan titik dapur, dan nantinya diverifikasi lebih lanjut oleh BGN.
“Yang disebut fiktif itu sebenarnya titik yang belum dibangun, masih menunggu. Jadi bukan bohong atau tidak ada,” tambahnya.
BGN memastikan verifikasi terus dilakukan agar dapur MBG yang beroperasi benar-benar sesuai dengan ketentuan, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).