ACEH, 1 Oktober 2025 – Pemadaman listrik yang melanda Aceh sejak Senin (29/9/2025) sore hingga Selasa (30/9/2025) malam menimbulkan dampak besar. Tidak hanya mengganggu aktivitas warga, fenomena ini bahkan terlihat dari luar angkasa melalui citra satelit NASA.

Dalam tangkapan layar yang diakses melalui laman worldview.earthdata.nasa.gov, kawasan Aceh tampak gelap gulita bila dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera yang masih bercahaya. Kondisi ini terjadi akibat pemadaman yang berlangsung lebih dari 24 jam dan meliputi sejumlah daerah, termasuk Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Tengah, hingga wilayah lain.

Sebelumnya, pada 20 September 2025, cahaya lampu perkotaan di Aceh, terutama Banda Aceh, masih jelas terlihat. Namun pada 30 September 2025, wilayah tersebut tampak redup dan minim cahaya, menandakan betapa seriusnya gangguan listrik yang terjadi.

Situasi ini membuat warga resah, terutama di kawasan padat penduduk. Banyak masyarakat terpaksa menyalakan genset darurat, sementara sebagian lainnya hanya mengandalkan lilin atau lampu minyak. Gangguan ini juga berdampak pada aktivitas UMKM, belajar-mengajar, hingga pelayanan publik.

PLN Aceh menjelaskan bahwa pemulihan dilakukan secara bertahap seiring upaya menormalkan kembali sistem, terutama setelah PLTU Nagan 3 bisa masuk ke interkoneksi. Namun hingga Selasa malam, PLN belum bisa memastikan waktu normalisasi penuh.

Sementara itu, Ombudsman RI Perwakilan Aceh menyoroti pemadaman berkepanjangan ini. Kepala Ombudsman Aceh, Dian Rubianty, menegaskan bahwa gangguan layanan listrik berpotensi masuk kategori maladministrasi jika PLN tidak memenuhi standar layanan publik, termasuk kewajiban kompensasi kepada pelanggan.

Selain itu, Ombudsman juga mengkritik lemahnya komunikasi PLN kepada masyarakat karena minimnya informasi teknis yang jelas terkait penyebab gangguan dan proses pemulihan. Lembaga ini memastikan akan mengawal kasus ini dan meminta klarifikasi langsung dari PLN UID Aceh.

Kini, masyarakat Aceh masih menunggu kepastian pemulihan listrik sepenuhnya, sekaligus menuntut PLN agar lebih transparan serta mampu menjamin keandalan pasokan di masa mendatang.